Lazuli Sarae Luncurkan Koleksi Terbaru : AKULTURAPOLIS

Fashion Show Lazuli Sarae di PPKI 2011

Setelah meluncurkan koleksi musim pertama di awal tahun dengan tema “Azul Fever & Vanished Indigo”, brand fashion Lazuli Sarae dengan konsep perpaduan Denim sebagai representasi kultur kontemporer barat dengan Batik sebagai budaya ketimuran Indonesia kini hadir dengan koleksi terbaru bertema “Akulturapolis”. Bercerita tentang perpaduan tak terelakan antar budaya yang terjadi di masyarakat perkotaan dengan segala dinamika kehidupannya saat ini dan hal tersebut menjadi sumber inspirasi tak berkesudahan yang menginspirasi terciptanya koleksi musim kedua Lazuli Sarae.

Tercermin pada rancangan busananya yang praktis, simpel, dan dinamis, serta penempatan motif batik yang tidak biasa dan mengalami penyederhanaan bentuk. Tak seperti busana batik pada umumnya yang didominasi motif batik di seluruh bagian busana, busana Lazuli Sarae menempatkan motif batik hanya pada bagian tertentu dengan mengedepankan konsep desain komposisi dan rana yang seimbang sehingga menghasilkan nilai artistik batik yang lebih sederhana namun tetap sarat makna. Pengolahan warna denim menggunakan efek gradasi dan tidak selalu memakai satu warna dominasi menciptakan kesan dinamis namun tetap sederhana dan tidak berlebihan. Tema baru memberikan pangaruh baru pula pada segmentasi pasar di mana semula Lazuli Sarae menyasar pasar busana resmi namun sekarang lebih casual.


Koleksi baru Lazuli Sarae ini pertama kali diperkenalkan lewat fashion show tunggal pada acara pembukaan Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2011 pada bulan Juli lalu dan resmi diluncurkan akhir September ini. Koleksi ini bisa dilihat di situs www.lazulisarae.com dan sudah tersedia di Pendopo Alam Sutera Tangerang, Alun-Alun Indonesia Grand Indonesia dan Central Park Jakarta.

Kehadiran Lazuli Sarae sebagai brand fashion baru dari industri kreatif kita menambah khazanah baru di kancah dunia fashion dan pertekstilan tanah air. Kemunculannya yang baru akan menginjak satu tahun berjalan ini sudah mampu menciptakan sudut pandang lain pencitraan batik yang oleh sebagian masyarakat Indonesia sendiri masih dipandang kuno, kaku, dan tidak modern. Melalui produk-produk inovatifnya yang mengusung nilai “local value, modern spirit”, Lazuli Sarae mampu menghadirkan sisi lain dari batik yang lebih kekinian tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal. Ke depannya Lazuli Sarae sangat diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi insan kreatif lainnya dan mampu menjadi salah satu pengharum nama bangsa di mata dunia fashion internasional.

1 comments:

Mie Ayam Organik Pangsito said...

Kereeennnnn...

Post a Comment